Bekasi, Dialog - Persaudaraan Shorinji Kempo Indonesia (PERKEMI) mengadakan penataran dan pendidikan Wasit Kempo dalam rangka persiapan dan antisipasi kebutuhan tenaga wasit di tingkat daerah yang semakin dirasakan kebutuhannya sejalan dengan perkembangan Kempo di Tanah Air.
Penataran Wasit Kempo diselenggarakan selama 3 hari pada Jumat 21 Agustus 2015 sampai Minggu 23 Agustus 2015 di Pusdiklat Shorinji Kempo Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat. Penataran Wasit ini dibuka oleh Sensei Drs. Indra Kartasamita, M.Sc. selaku Ketua Umum PERKEMI dan diikuti oleh 175 peserta terdaftar dan 24 provinsi.
Disampaikan Sempai Ir. Ariel Chandra Setiawan, M.Si. selaku Ketua Panitia Pelaksana, ini adalah kegiatan tahunan dan kali ini Jawa Barat terpilih menjadi kota penyelenggara. "Wasit daerah dan Wasit nasional harus memiliki kualitas sesuai standar dan bersertifikat," ucapnya seraya menambahkan, setiap propinsi menyelenggarakan kejuaraan Kempo di daerahnya masing-masing, misalnya antar dojo ataupun antar kabupaten, maka itu peran seorang wasit menjadi sangat penting pada setiap pertandingan. "Kegiatan penataran Wasit dibutuhkan untuk mencetak serta mengembangkan Wasit Kempo yang profesional sesuai standar yang herlaku" tambah Sempai Arief Chandra yang juga pernah menjadi pelatih nasional Kempo untuk Vietnam.
Pendidikan dan pelatihan untuk wasit kempo ini dipersiapkan untuk membentuk sumberdaya yang memiliki kemampuan secara profesional untuk menguasai suatu pertandingan Kempo tingkat nasional maupun daerah.
Ketua Umum PERKEMI, Sensei Drs. Indra Kartasamita, M.Sc. menambahkan bahwa "Penataran ini sebagai ajang seleksi Wasit Kempo pada persiapan kejuaraan Nasional menjelang Pra PON Kempo yang akan dilangsungkan pada 30 September sampai 4 Oktober 2015 dan PON pada tahun 2016 di Bandung, Jawa Barat, berikut Sea Games di Malaysia pada 2017. Beliau menegaskan bahwa setiap Wasit Kempo harus bersertifikat dan memiliki kualitas sesuai standar WSKO dan pemerintah. Lulus Penataran bagi seorang wasit adalah mutlak diperlukan untuk menghindari akibat yang dapat timbul karena ketidakmampuan seorang Wasit, tegas Sensei lndra Kartasasmita.
Dikatakan, untuk berprofesi sebagai Wasit dalam Kempo harus melalui tahapan sebagai pelatih, penguji, kemudian dapat mengikuti penataran Wasit Kempo bersertifikat. Salah satu persyaratan khusus untuk menjadi Wasit Embu Nasional adalah minimal kenshi pemegang IV DAN, untuk Wasit Embu Daerah adalah minimal Kenshi pemegang II DAN, Wasit Randori Nasional adalah minimal Kenshi pemegang III DAN, Wasit Randori Daerah adalah minimal Kenshi pemegang I DAN.
Materi yang diberikan adalah berupa penataran teori dan teknik. Pada materi dasar, kurikuhun yang diajarkan termasuk Peraturan Pertandingan dan Permainan Kempo, Psikologi Wasit, pengetahuan tentang cedera olahraga, sistem pertandingan Kempo, serta pengetahuan UU No.3/2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional (wasit Nasional). Untuk materi inti, kurikulum yang diajarkan adalah cara mewasiti pertandingan Kempo tingkat daerah/nasional, teknik randori, teknik embu, cara menilai dalam pertandingan Randori dan Embu.
Menurut peserta yang mengikuti penataran ini, Halik Gani, Kenshi pemegang tingkat II DAN dari Maluku Utara menyampaikan bahwa penataran ini sangat diperlukan karena Maluku Utara memang belum memiliki Wasit Daerah ataupun Nasional asal Maluku Utara. Pada penataran Wasit Kempo kali ini, Maluku Utara mengirimkan 5 peserta untuk ikut dalam penataran Wasit. Kelimanya nanti mereka akan menjadi Wasit bersertifikat lulusan pertama untuk Maluku Utara.
Sama seperti peserta lainnya, Fajar S., Kenshi pemegang tingkat III DAN dari Kalimantan Utara sangat antusias mengikuti penataran ini karena sudah sejak 3 tahun Kalimantan Utara memiliki kepengurusan Kempo sendiri yang awalnya selalu menginduk ke Kalimantan Timur. Harapan dari Kenshi Fajar S. adalah Kempo di Kalimantan Utara semakin berkembang pesat dan generasi muda Kempo di Kalimantan lebih aktif lagi berlatih dan siap untuk segala kejuaraan Kempo Nasional dan Daerah, khususnya Pra PON dalam jangka waktu dekat ini.
Diharapkan lulusan penataran pendidikan wasit Kempo ini dapat melaksanakan tugasnya, dengan mengikuti prosedur dan peraturan yang telah ditetapkan serta memiliki sikap profesional. (malih)
--------------------------------------------------------------------------
Sumber : Koran Tabloid, edisi 27 Agustus 2015
